ISLAM
ADALAH AGAMA YANG PALING BENAR DAN SEMPURNA
إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ
بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ
اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَمَّا بَعْدُ؛
قَالَ
اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: {يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا
اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ
مُّسْلِمُوْنَ}. {وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ اْلإِسْلاَمِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ
مِنْهُ وَهُوَ فِي اْلآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ}
وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: كُلُّ أُمَّتِيْ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ إِلاَّ مَنْ أَبَى،
قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ وَمَنْ يَأْبَى: قَالَ: مَنْ أَطَاعَنِيْ دَخَلَ
الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِيْ فَقَدْ أَبَى. (رواه البخاري).
Saudara-saudara kaum Muslimin jamaah
Jum’ah yang berbahagia.
Didalam khutbah jum’ah ini, kami akan berikan anjuran
terlebih buat saya sendiri serta untuk jamaah seluruhnya. untuk melakukan
perbaikan kualitas ibadah kita, marilah kita senantiasa bertaqwa pada Allah
saja, tidak pada selain-nya dan senantiasa bersyukur pada Allah setiap saat,
atas semua kesenangan serta karuniaNya yang tidak bisa kita kalkulasi. juga
senantiasa menggerakkan yang disyari’atkan Allah serta yang disampaikan oleh
Rasulullah shallallaahu alaihi wa salam, dengan cara ; seluruh yang
diperintah-kan kita lakukan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kekuatan dan
yang dilarang kita tinggalkan.
Pada zaman akhir ini banyak kaum muslimin
telah kehilangan kepercayaan terhadap Islam, sehingga mereka cenderung
mengabaikan ajaran-ajarannya. Mempelajari ilmu-ilmu Islam dianggap ketinggalan
jaman. bahkan kalangan akademik yang beranggapan mempelajari ilmu-ilmu Islam
tanpa dicampur dengan teori-teori ilmu barat, suatu kemunduran.Tidak sesuai
dengan perkembangan jaman dan seterusnya.
Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir,
pasti mengimani dan meyakini bahwa hanya Islam sajalah yang terbaik dan benar,
sebagai pedoman beribadah dan pedoman hidup didunia. Sebab ia meyakini bahwa
segala yang dikatakan Allah dan RasulNya pasti benar dan baik.
Allah berfirman:
“Sesungguhnya
agama (yang ada) di sisi Allah adalah Islam.” (Ali Imran: 19)
Dan kenyataan ini masih ditunjang dengan bukti-bukti
lain, yang paling utama di antaranya adalah Firman Allah Subhannahu wa Ta'ala dalam
surat Al-maidah ayat ke 3 yang artinya kurang lebih adalah:
“Hari ini telah
Aku sempurnakan untukmu agamamu. Dan telah Aku sempurnakan nikmatKu untukmu dan
Aku telah ridlai Islam sebagai agamamu.” (Al-Maidah: 3).
Kaum Muslimin jamaah Jum’ah yang berbahagia.
Kesempuranaan Islam adalah kesempurnaan yang meliputi
segala aspek, untuk tujuan kebahagiaan masa depan yang abadi dan tanpa batas.
Yaitu kebahagiaan tidak saja di dunia, tetapi di akhirat juga. Karena itu
mengapa orang masih ragu terhadap kebenaran dan kesempurnaan Islam? Mengapa
orang masih mencari alternatif dan solusi-solusi lain?. Islam sudah cukup,
tidak perlu penambahan atau pengurangan untuk melaksanakan ajaran-ajaran Islam.
Jamaah shalat Jum’at yang berbahagia.
Seorang pembaharu abad XII Hijriah, Syaikh Muhammad bin
Abdul Wahab memberikan konsep renungan kepada kita sebagai berikut:
Konsep Pertama; Seorang muslim harus merenung dan
memahami bahwa ia diciptakan, diberi rizki dan tidak dibiarkan . Itulah
sebabnya Allah mengutus rasulNya ketengah-tengah manusia. Tidak lain untuk
membimbing mereka. Artinya ia, hidup dan ada di muka bumi karena diciptakan
Allah, ia diberi berbagai fasilllitas, rizki yang lengkap, mulai dari kebutuhan
oksigen untuk bernafas sampai rumah sebagai tempat berteduh dan lain-lainnya
sampai hal-hal yang di luar kesadaran manusia. Semua itu bukan untuk hal yang
sia-sia.
Jamaah Jum’ah yang berbahagia.
Konsep yang kedua: Seorang muslim harus memahami bahwa
Allah tidak ridla, jika dalam peribadatan kepadaNya, Dia disekutukan dengan
selainNya. Sekalipun Malaikat yang dekat denganNya ataupun Nabi utusanNya
Konsep yang ketiga: Jika sudah menjadi orang yang taat
kepada Rasul Allah, dan bertauhid kepada Allah, maka konsekwensi berikutnya
yang harus dipahami adalah prinsip Wala’ dan Bara’. Artinya loyalitasnya hanya
diberikan kepada Allah dan RasulNya dan orang-orang yang beriman. Sebaliknya ia
tidak memberikan kecintaan dan kasih sayangnya kepada siapapun yang menentang
Allah dan Rasul-Nya
Kaum muslimin jamaah Jum’ah yang berbahagia.
Itulah hakikat Islam yang dengan ucapan singkat berarti
berserah diri sepenuhnya kepada Allah dengan cara mentauhidkan-Nya; bersikap
patuh terhadapNya dengan cara menjalankan ketentuan-ketentuanNya; dan bersikap
membebaskan diri; mem-benci dan memusuhi kemusyrikan.
Dan akhirnya semoga kita semua semoga benar-benar menjadi
orang islam yang diakui oleh Allah dan Rasulullah SAW amiin.
أَقُوْلُ
قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُوْا اللهَ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.